Dermatoglifi merupakan salah satu fenotip yang sangat khas dan unik pada manusia. Salah satu kegunaannya sebagai alat bantu dalam diagnosis di kedokteran forensik. Penelitian tentang dermatoglifi pada narapidana masih sangat jarang dan di Palembang belum pernah dilakukan, sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimanakah dermatoglifi, khususnya pola sidik jari dan Axial Tri Radius Digital (ATD) pada narapidana. Penelitian dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan di Palembang, dengan sampel diambil secara total sampling sesuai kriteria inklusi. Didapatkan 41 orang narapidana perempuan dengan kejahatan umum dan 51 orang dengan kejahatan khusus. Data dianalisis secara univariat dengan mengidentifikasi pola sidik jari dan sudut Axial Tri Radius Digital (ATD) dari kedua jenis kejahatan. Didapatkan hasil bahwa pola ulnar loop merupakan pola yang paling banyak ditemukan yaitu 62,7% pada kejahatan umum dan 51,2% pada narapidana kejahatan khusus. Untuk sudut ATD dari kedua jenis narapidana di kisaran sudut normal (35°-50°). , sehingga disimpulkan pola sidik jari yang paling banyak pada narapidana perempuan yaitu ulnar loop dengan sudut ATD normal sebesar 35°-50°
CITATION STYLE
Mundijo, T., & Rezky, M. (2019). Dermatoglifi Narapidana di Palembang. Syifa’ MEDIKA: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 9(2), 86. https://doi.org/10.32502/sm.v9i2.1662
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.