Self Healing dari Trauma Masa Lalu dalam Karya Seni Lukis Abstrak

  • Hayati R
N/ACitations
Citations of this article
48Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRAK Manusia sering kali menolak emosi negatif, sebagai bentuk pertahanan diri yang berpengaruh negatif kepada alam bawah sadarnya. Pada beberapa kasus, hal ini bisa menyebabkan trauma dan self healing sangat penting untuk memperbaiki hal-hal yang belum terselesaikan itu, agar bisa berdamai dengan masa lalu untuk hidup yang lebih baik. Latar belakang tersebut merupakan landasan bagi pencipta dalam berkarya. Selain observasi pada diri sendiri dan lingkungan sekitar, penciptaan ini juga menggunakan teori Sigmund Freud sebagai referensi. Bentuk yang dihasilkan berupa seni lukis mix media. Penciptaan seni ini ditujukan sebagai media katarsis diri penulis dengan pemaknaan ulang kejadian dari masa lalunya. Self Healing from The Past Trauma in the Expressionist Abstract Painting ABSTRACT People tend to resist negative emotion as a form of self-defence that mostly gives bad impacts on their subconscious. In some cases, it could be a trauma whereas self-healing was needed in this situation to live better as the result of passing over the bad experiences. It became the foundation of the creator to create the work. Besides doing observations, the theory of Sigmund Freud was also followed as a reference. The shapes created were in the form of mixed media painting. The work was intended as a medium for the creators to re-interpret the past event as a self-catharsis.

Cite

CITATION STYLE

APA

Hayati, R. A. (2021). Self Healing dari Trauma Masa Lalu dalam Karya Seni Lukis Abstrak. INVENSI, 6(2), 109–119. https://doi.org/10.24821/invensi.v6i2.4648

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free