Analisis Preferensi Petani Kelapa Sawit dalam Membeli Bibit Kelapa Sawit Bersertifikat di Kabupaten Batu Bara

  • Nasution M
  • Br Tarigan P
N/ACitations
Citations of this article
40Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Ada beberapa faktor penyebab petani kurang kesadaran akan pentingnya mutu dan produktivitas tanaman kelapa sawit, diantaranya minimnya informasi dan publikasi, kurangnya sosialisasi penggunaan bibit yang bermutu serta keterbatasan modal petani. Dari sisi produsen, di Indonesia terdapat beberapa perusahaan yang menghasilkan bibit kelapa sawit bersertifikat dengan harga yang beragam. Perusahaan ini menawarkan harga bibit mulai dari kecambah, bibit umur 3 bulan dan bibit umur lebih dari 9 bulan. Banyaknya bibit bersertifikat yang ditawarkan membuat posisi persaingan antar merek menjadi lebih ketat yang memicu produsen terus berusaha membuat strategi bisnis yang baik agar produknya di pasaran dapat diterima oleh konsumen terutama para pelaku usaha kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kombinasi produk bibit bersertifikat, atribut kombinasi produk, dan preferensi petani terhadap penggunaan bibit kelapa sawit bersertifikat. Data yang diperoleh pada saat penelitian diolah dengan metode conjoint analysis. Data penelitian diambil dari 100 responden petani. Hasil penelitian menunjukkan preferensi petani bibit bersertifikat yang sangat disukai yaitu benih bersertifikat dengan atribut jenis Dumpy keluaran PPKS, umur 3 bulan, kisaran harga Rp.15.000, mendapatkan promosi dari produsen benih sebesar 25%, sangat mudah dalam mengakses benih bersertifikat, dan benih bersertifikat dapat ditanam di tipe lahan bergelombang. Preferensi petani dalam membeli bibit kelapa sawit memilih harga bibit sebagai atribut yang paling diutamakan ketika melakukan pembelian bibit bersertifikat di Kabupaten Batu Bara.

Cite

CITATION STYLE

APA

Nasution, M. P., & Br Tarigan, P. S. (2021). Analisis Preferensi Petani Kelapa Sawit dalam Membeli Bibit Kelapa Sawit Bersertifikat di Kabupaten Batu Bara. AGRIMOR, 6(1), 1–8. https://doi.org/10.32938/ag.v6i1.1165

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free