Intubasi merupakan prosedur yang sering dilakukan di ruang Intensive Care Unit (ICU). Adanya intubasi juga mengakibatkan nyeri, prevalensi nyeri post intubasi terjadi sebesar 90% (Suhera Beevi, 2010). Beberapa penelitian menunjukkan stigma yang kurang baik pada penggunaan terapi farmakologi dalam mengatasi nyeri (Brown, 2014). Akupresur salah satu teknik pengobatan tradisional Cina yang dapat digunakan untuk menurunkan nyeri. Kompres hangat juga merupakan salah satu teknik dalam menurunkan intesitas nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas akupresur titik hegu-sangciu dan kompres air hangat pada leher, terhadap penurunan nyeri pasien post intubasi. Metode penelitian ini adalah quasy experiment dengan desain non equivalen pre and post control. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Sejumlah 20 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi untuk masing-masing kelompok perlakuan. Instrumen yang digunakan adalah skala Non Verbal Pain Scale (NVPS). Pada analisis univariat data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Pada Analisis bivariat digunakan uji T berpasangan dengan nilai kemaknaan p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh intensitas nyeri yang bermakna sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat p=0.00 (p<0.05). Sebaliknya, didapatkan tidak ada pengaruh intensitas nyeri yang bermakna antara pengambilan data sebelum dan sesudah pada kelompok akupresur p=0.074 (p>0.05). Oleh karena itu, kompres hangat lebih disarankan untuk digunakan dalam mengatasi nyeri pasien post intubasi.
CITATION STYLE
Mubarok, A., Hidayat, A., & Febriyanto, S. (2019). Efektivitas Akupresur Titik Hegu-Sangciu dan Kompres Air Hangat pada Leher terhadap Nyeri Post Intubasi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah, 1(2), 47. https://doi.org/10.32584/jikmb.v1i2.190
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.