Penggunaan Bahan Alami pada Bahan Restorasi Lukisan Gua Prasejarah Maros Pangkep (Sulawesi Selatan)

  • Suhartono Y
N/ACitations
Citations of this article
18Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Di kawasan pegunungan kapur (kars) Maros dan Pangkep terdapat gua-gua yang pada masa prasejarah dihuni oleh manusia. Selain sebagai tempat tinggal, dinding-dinding gua digunakan sebagai media untuk mengekspresikan pengalaman, perjuangan dan harapan hidup manusia dalam bentuk lukisan gua. Pada umumnya lukisan gua prasejarah di Maros dan Pangkep hanya memiliki dua warna yaitu merah dan hitam. Warna merah yang digunakan dalam pembuatan lukisan umumnya dapat dihasilkan dari oker (ochre) atau oksida besi (Fe2O3 (haematite) yang bersumber dari bahan batuan mineral, sedangkan warna hitam biasanya menggunakan bahan arang, Hasil analisis laboratorium terhadap sampel lukisan gua menunjukkan bahwa lapisan merah bahan lukisan menunjukan adanya senyawa CaCO3, Ca SO4, serta unsur Al, Fe. Unsur Pb juga terdapat pada sampel lukisan. Adanya unsur Pb yang teroksidasi dengan Oksigen menjadi Pb O pada sampel lapisan merah bahan lukisan, menunjukkan bahwa selain unsur Fe merupakan unsur utama dari bahan hematit memberikan dugaan bahwa senyawa Pb O ini juga memberikan peran dalam pembentukan warna merah pada bahan lukisan. Hasil kajian yang telah dilakukan, memberi hasil bahwa sumber lukisan gua berupa batuan merah saat ini masih banyak dijumpai di sekitar gua prasejarah di Maros dan Pangkep. Bahan untuk restorasi lukisan gua penting untuk segera dirumuskan mengingat selama ini restorasi lukisan gua prasejarah jarang dilakukan karena belum ditemukannya bahan pengganti yang efektif untuk diterapkan dalam lukisan dinding gua. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penggunaan bahan hematit dengan campuran bahan kimia untuk restorasi lukisan gua kurang efektif dan warna lukisan agak berbeda dengan aslinya. Untuk itu dilakukan uji pembuatan bahan rekontruksi dengan bahan utama batuan merah dengan campuran bahan alami. Bahan untuk restorasi lukisan gua ini diharapkan aman untuk lukisan gua dan bersifat reversible serta tidak berdampak pada lingkungan. Hasil pengujian menunjukkan dari beberapa bahan alami, campuran daun sirih dan getah nangka memperlihatkan hasil yang efektif dan warna yang dihasilkan hampir mendekati dengan warna lukisan yang ada di gua-gua prasejarah.

Cite

CITATION STYLE

APA

Suhartono, Y. (2015). Penggunaan Bahan Alami pada Bahan Restorasi Lukisan Gua Prasejarah Maros Pangkep (Sulawesi Selatan). Jurnal Konservasi Cagar Budaya, 9(1), 62–71. https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v9i1.162

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free