Efikasi dan Keamanan Obat Anti Diabetik Oral pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronik

  • Sihotang R
  • Ramadhani R
  • Tahapary D
N/ACitations
Citations of this article
367Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pemilihan obat antidiabetik oral (OAD) pada pasien diabetes melitus tipe 2 (DMT2) dengan penyakit ginjal kronik (PGK) sangatlah penting karena sebagian besar OAD diekskresikan melalui ginjal sehingga diperlukan penyesuaian dosis. Di Indonesia, sulfonilurea (SU) kerja pendek umum dipakai untuk pengelolaan DMT2 dengan PGK. Tinjauan pustaka ini membahas perbandingan efektivitas dan keamanan beberapa jenis SU dengan OAD lainnya pada pasien DMT2 dengan PGK. Golongan obat yang dievaluasi adalah SU, tiazolidindion (TZD), penghambat DPP-IV, dan penghambat SGLT-2. Sulfonilurea kerja pendek (gliklazid dan glipizid) dan penghambat SGLT-2 (empaglifozin dan canaglifozin) dapat menghambat progresi PGK pada DMT2. Pioglitazon dan sitagliptin dikaitkan dengan progresi PGK yang lebih tinggi, sementara linagliptin berefek netral terhadap perburukan PGK. Namun, sitagliptin dan linagliptin memiliki risiko lebih rendah dalam menyebabkan hipoglikemia dibandingkan SU kerja pendek. Dengan demikian, dapat disimpulkan OAD golongan SU kerja pendek, seperti gliklazid dan glipizid masih dapat menjadi pilihan utama untuk pengelolaan glukosa darah pada pasien DMT2 dengan PGK di Indonesia. Kata Kunci: Antidiabetik oral, Efektivitas, Keamanan, Penyakit ginjal kronik, Sulfonilurea   Efficacy and Safety of Oral Antidiabetic Drugs in Type 2 Diabetes Mellitus with Chronic Kidney Disease Selection of oral antidiabetic drugs (OAD) in patients with type 2 diabetes mellitus (T2DM) with chronic kidney disease (CKD) is very important because most OAD is secreted through the kidneys so dose adjustment is required. In Indonesia, short acting sulfonylureas (SU) are commonly used for the management of T2DM with CKD. This review article aimed to compare the effectiveness and safety of certain SU types with other OAD in T2DM with CKD. Sulfonylureas, tiazolidindion (TZD), DPP-IV-inhibitor, and SGLT-2-inhibitor were evaluated. Short acting sulfonylureas (glycazides and glipizids) and SGLT-2-inhibitor (empaglifozin and canaglifozin) may inhibit the progression of CKD in T2DM. On the contrary, pioglitazone and sitagliptin are associated with higher progression of CKD, while linagliptin has a neutral effect on deterioration of CKD. However, sitagliptin and linagliptin have lower risk of causing hypoglycemia than short acting SU. In conclusion, short acting SU can still be the primary choice for the blood glucose management in T2DM with CKD in Indonesia.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sihotang, R. C., Ramadhani, R., & Tahapary, D. L. (2018). Efikasi dan Keamanan Obat Anti Diabetik Oral pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronik. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 5(3), 150. https://doi.org/10.7454/jpdi.v5i3.202

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free