Akne vulgaris adalah peradangan kronik folikel pilosebasea yang ditandai oleh komedo, papula, pustula, dan kista pada daerah predileksi. Insidensi akne vulgaris sering dijumpai pada masa remaja usia 14–19 tahun. Terdapat banyak dampak yang ditimbulkan oleh akne vulgaris, salah satunya dampak psikologis seperti harga diri dan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini menunjukkan apakah akne vulgaris dapat menurunkan harga diri dan kualitas hidup, serta harga diri berhubungan dengan kualitas hidup remaja penderita akne vulgaris. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik dengan studi potong lintang. Pasien remaja penderita akne vulgaris yang datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung periode Maret–Juni 2014 diminta untuk mengisi kuesioner Dermatology Life Quality Index (DLQI) dan Rosenberg Self Esteem Scale. Uji statistik yaitu Uji Eksak Fisher. Hasil penelitian menunjukkan dari jumlah responden sebanyak 30 orang didapatkan 22 remaja penderita akne vulgaris memiliki harga diri yang rendah dan kebanyakan terdapat efek yang sedang dan besar terhadap kualitas hidup. Besarnya koefisien korelasi antara harga diri dan kualitas hidup adalah 0,376 berada pada kategori rendah/lemah. Hasil ini dapat terjadi karena banyak faktor lain yang memengaruhi kualitas hidup seperti sosial ekonomi, diagnosis pasien secara medis atau psikologis, serta penatalaksanaan medis yang dijalani. Simpulan, tidak terdapat hubungan antara harga diri dan kualitas hidup remaja penderita akne vulgaris.
CITATION STYLE
Pratiwi, S. P., Nuripah, G., & Feriandi, Y. (2015). Harga Diri dan Kualitas Hidup Remaja Penderita Akne Vulgaris di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung. Global Medical & Health Communication (GMHC), 3(1), 48. https://doi.org/10.29313/gmhc.v3i1.1539
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.