Pil KB merupakan metode KB yang paling diminati dengan total peserta mencapai lebih dari 70% dari seluruh peserta KB di Indonesia. Beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB, juga dipengaruhi oleh kurangnya kepatuhan akseptor dalam mengkonsumsi pil KB. Salah satu alasan penyebab akseptor kurang patuh ialah adanya efek samping obat (ESO) pil KB yang membuat akseptor merasa terganggu dan tidak nyaman saat menggunakan pil KB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ESO pil KB yang dialami akseptor di Kelurahan Manyaran, dan mengetahui adakah hubungan antara ESO pil KB dengan jenis pil KB yang digunakan, usia akseptor dan lama penggunaan pil KB. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental menggunakan metode cross sectional, dan accidental sampling . Responden yang masuk kriteria inklusi adalah wanita yang termasuk ke dalam pasangan usia subur yaitu 15-45 tahun, menggunakan kontrasepsi pil KB serta bersedia diwawancara tentang pil KB yang digunakan dan ESO yang dialami. Ada 155 akseptor yang memenuhi kriteria, dengan jumlah terbanyak di rentang usia 39-41 tahun (25,2%) dan ada 5 merk pil KB yang digunakan akseptor. Efek Samping Obat Pil KB yang paling sering dialami akseptor ialah adanya 1 jenis ESO (49,03%) dan yang terbanyak ialah berat badan bertambah dan sakit kepala ringan ( masing-masing 33,55%). Tidak ada hubungan antara jenis ESO dan jenis pil KB yang dipakai (p = 0,051), dengan usia akseptor (p= 0,818 ) dan lamanya penggunaan pil KB ( p= 0,87). Tidak ada hubungan antara jumlah ESO yang dialami dengan usia akseptor (p=0,348 ) , dengan jenis pil KB yang dikonsumsi (p= 0,237), dan dengan lamanya mengkonsumsi pil KB (p= 0,355).
CITATION STYLE
Setiawati, M. C. N., Prasetyaningrum, E., & Alit, D. (2020). Efek Samping Pil KB pada Akseptor di Kelurahan Manyaran Kota Semarang. Cendekia Journal of Pharmacy, 4(2), 175–184. https://doi.org/10.31596/cjp.v4i2.91
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.