Sensitivitas Antibiotik Paten Dan Generik Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

  • Kamala M
  • Permana D
N/ACitations
Citations of this article
167Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Latar Belakang : Jerawat atau akne vulgaris adalah gangguan inflamasi dari folikel pilosebasea. Prevalensi jerawat pada masa remaja cukup tinggi, yaitu berkisar antara 47-90% selama masa remaja. Bakteri penyebab Jerawat yang sering menyebabkan Jerawat  diantaranya adalah Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne. Untuk mengobati Jerawat digunakan antibiotik baik paten maupun generik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas antibiotik paten dan generik terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne penyebab Jerawat.Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan pengujian mikrobiologi. Bakteri penyebab Jerawat didapatkan dari laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berupa bakteri Propionibacterium acnes ATTC 11827, Staphylococcus epidermidis ATTC 12228, dan Staphylococcus aureus ATTC 12600 PK/5. Beberapa mikroba penyebab Jerawat dilakukan uji sensitivitas antibiotik dengan metode difusi agar (Kirby Bauer). Antibiotik yang digunakan dalam uji sensitivitas yaitu Doksisiklin, Eritromisin dan Klindamisin paten dan generikHasil dan Diskusi : Antibiotik Doksisiklin mempunyai sensitivitas paling tinggi dibandingkan dengan Klindamisin dan Eritromisin terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acne sedangkan sensitivitas antibiotik Klindamisin paling tinggi terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Antibiotik Eritromisin resisten terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Sensitivitas antibiotik Doksisiklin dan Eritromisin paten lebih tinggi dari generik terhadap bakteri Staphylococcus aureus, namun antibiotik Klindamisin generik mempunyai sensitivitas yang lebih tinggi dari paten. Untuk bakteri Staphylococcus epidermidis, sensitivitas antibiotik Klindamisin paten lebih tinggi dari generik sedangkan antibiotik Doksisiklin paten maupun generik tidak ada perbedaan rata-rata diameter zona hambat. Pada bakteri Propionibacterium acne, sensitivitas antibiotik Eritromisin paten lebih tinggi dari generik sedangkan antibiotik Doksisiklin dan Klindamisin paten maupun generik tidak ada perbedaan rata-rata diameter zona hambat. Kesimpulan : Antibiotik Doksisiklin paling sensitif terhadap bakteri penyebab Jerawat Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acne dibandingkan dengan Klindamisin dan Eritromisin. Antibiotik Klindamisin paling sensitif terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Antibiotik Eritromisin resisten terhadap Staphylococcus epidermidis. Perbedaan rata-rata diameter zona hambat dan sensitivitas antibiotik paten dan generik tidak berbeda jauh dan hampir sama.

Cite

CITATION STYLE

APA

Kamala, M. F., & Permana, D. (2022). Sensitivitas Antibiotik Paten Dan Generik Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat. Yarsi Journal of Pharmacology, 1(2), 78–86. https://doi.org/10.33476/yjp.v1i2.2205

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free