Peran hubungan masyarakat terhadap pengelolaan dan pengembangan café inklusi menjadi sangat krusial. Melalui konsep postur strategis dan analisis SWOT, public relations dapat menentukan langkah-langkah dan strategi yang akan digunakan dalam jangka panjang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif; paradigma intepretatif; dan menggunakan metode fenomenologi dengan menganggap pengalaman seseorang sebagai konsep. Melalui analisis SWOT, ditemukan bahwa dalam pengelolaan Café inklusi memiliki kekuatan pada hubungan manajemen dan karyawan yang kuat; menu dan interaksi karyawan tuli dan konsumen tanpa hambatan; Tema café yang menarik minat konsumen, kelemahan café inklusi ada pada tidak adanya mentor bisnis; keterlibatan JBI yang rendah; dan media promosi yang masih belum optimal, peluang café inklusi ada pada strategi ESG dan investor serta ancaman yang diraskan adalah mulai munculnya pesaing di sekitar café inklusi. Penelitian ini menemukan, café inklusi memerlukan dukungan dari pemerintah dan investor (dalam segi finansial), expertise di bidang bisnis (untuk menjadi mentor dalam mengembagkan bisnis), dan keterlibatan JBI (sebagai jembatan antara orang dengar dan tuli dalam event) sehingga tujuan dari café inklusi dapat tercapai. Kata Kunci: Café Inklusi, Tuli, Public Relations, SWOT, Postur strategi
CITATION STYLE
Poedjadi, M. R., Agustin, H., & Hafiar, H. (2022). PERAN PUBLIC RELATIONS TERHADAP PENGELOLAAN CAFÉ INKLUSIF. Jurnal Ilmu Komunikasi UHO : Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Komunikasi Dan Informasi, 7(3), 486. https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i3.25713
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.