AGAMA DAN KEKUASAAN POLITIK NEGARA

  • Hasan N
N/ACitations
Citations of this article
135Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak: Agama dan negara adalah dua entitas yang sama-sama berfungsi bagi kehidupan manusia. Jika negara berada pada dimensi kekinian manusia yang sekuler,memenuhi kebutuhan hidup di dunia, maka agama berperan pada dimensi relegius, menyeberang dari dimensi kekinian ke alam di masa da-tang. Sejatinya keduanya berdiri sejajar, namun dalam realitasnya memiliki dinamika tersendirinya. Awalnya, agama berdiri agak merunduk di belakang negara, kemudian bergerak di sampingnya, akhirnya merangkul pundak ne-gara bahkan bertindak sebagai negara itu sendiri. Jadilah apa yang kita kenal agama-negara. Elite agama seringkali dijadikan alat penyambung lidah pen-guasa pada masyarakatnya. Sehingga sering tampil sebagai nabi " negara " bu-kan nabi " rakyat " . Dalam kedudukannya yang serba terkungkung akhirnya agamapun tak berdaya berhadapan dengan negara. Abstract: Religion and state are two entities that are working for human life. If the coun-try is at present dimension, namely the secular man, who only needs to live in the world, the role of religion in relegius dimension, crossing from the present dimension to nature in the future. Indeed both stand in line, but in reality has its own dynamics. Initially, religion stands somewhat ducked behind the country, then it moved beside the country, finally it put its arm around the country and even acted as the country itself. Be what we know state-religion.

Cite

CITATION STYLE

APA

Hasan, N. (2015). AGAMA DAN KEKUASAAN POLITIK NEGARA. KARSA: Jurnal Sosial Dan Budaya Keislaman, 22(2), 260. https://doi.org/10.19105/karsa.v22i2.532

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free