Riau merupakan salah satu provinsi yang bukan basis produksi beras. Produksi beras lokal Riau hanya mencapai 242.000 ton/tahun dengan kebutuhan konsumsi beras mencapai 670.000 ton/tahun (BPS Kota Pekanbaru, 2021). Artinya 70 % kebutuhan beras Provinsi Riau dipenuhi dari luar daerah yakni Jawa Timur, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Menggunakan metode Fuzzy Time Series Cheng (FST Cheng) untuk menghasilkan hasil prediksi harga beras khususnya harga beras Belida di Kota Pekanbaru pada tahun yang telah ditentukan. Hasil penelitian yang diperoleh berupa prediksi menggunakan metode Fuzzy Time Series Cheng (FST Cheng) maka didapatkanlah 5 prediksi untuk harga pada tahun yang akan datang, yaitu pada tahun 2023 didapatlah prediksi harga beras Belida Sebesar kemudian, pada tahun 2024 dan tahun 2025 harga beras Belida tersebut stabil atau tidak terjadi kenaikan harga yaitu sebesar . Selanjutnya, pada tahun 2026 harga beras Belida tersebut kembali mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar dan pada tahun terakhir yaitu 2027 didapatlah prediksi harga beras Belida sama dengan prediksi harga di tahun 2026. Dengan MAPE atau error yang diperoleh sebesar 3,48% maka metode ini memiliki kinerja yang baik dalam memprediksi harga beras Beras di Kota Pekanbaru.
CITATION STYLE
Sarbaini, S., Yanti, D., & Nazaruddin. (2023). Prediksi Harga Beras Belida Di Kota Pekanbaru Menggunakan Fuzzy Time Series Cheng. Jurnal Teknologi Dan Manajemen Industri Terapan, 2(3), 234–241. https://doi.org/10.55826/tmit.v2i3.183
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.