Puisi Ibu Indonesia dianggap mengandung unsur SARA yang berupa penodaan agama. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap ideologi dalam wacana puisi Ibu Indonesia menggunkan karakteristik analisis wacana kritis, yaitu ideologi model Van Dijk. Kerangka analisis wacana kritis van Dijk merupakan model analisis yang dapat mengungkap ideologi dari wacana puisi melalui representasi struktur mikro, super struktur, dan struktur makro. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa klasifikasi data, serta teknik analisis data berdasarkan model aliran Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini dari struktur mikro, penyusunan aspek pemilihan kata, pemilihan kalimat, dan penggunaan gaya bahasa sudah direncanakan dengan matang oleh penyampai wacana, dengan tujuan agar pembaca wacana mengetahui latar belakang ide, eksistensi ide, dan eksistensi penyampai wacana. Super struktur pada wacana puisi ini merepresentasikan bagian wacana, meliputi pembuka, isi, dan penutup yang masing-masing mengindikasi pajanan ideologi tertentu. Sedangkan pada struktur makro penyampai wacana membalik oposisi biner yang berlaku di masyarakat. Lalu mendekonstruksi sistem pemikiran baru berupa gagasan ide. Kemudian mengajak pembaca wacana untuk bergabung dan mengkuti serta meyakini ide tersebut. Sehingga ide tersebut dapat diterima, diyakini, dan diaplikasikan oleh pembaca wacana.
CITATION STYLE
Prasetyo, M. A., Tamara, A., Arianto, M. T., & Fahruddin, M. (2022). REPRESENTASI IDEOLOGI DALAM PUISI IBU INDONESIA KARYA SUKMAWATI SOEKARNOPUTRI. Jurnal PENEROKA, 2(1), 105–124. https://doi.org/10.30739/peneroka.v2i1.1369
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.