Data dan informasi spasial dan temporal sangat berguna dalam upaya mengurangi jumlah kejadain DBD di setiap daerah. Termasuk di Kabupaten Gorontalo yang belum memiliki informasi secara spasial dan temporal mengenai kejadian DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis data dan informasi kejadian DBD di Kabupaten Gorontalo secara spasio-temporal. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gorontalo.Sebuah perangkat lunak ArcGIS 10.1 diaplikasikan dalam penelitian ini untuk melihat secara epidemiologi deskriptif yang disajikan dalam bentuk peta, dan tabel yang kemudian digambarkan secara tumpang susun dengan data kejadian DBD melalui sistem informasi geografis (SIG). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam enam tahun terakhir, sejak Tahun 2010 hingga Tahun 2016 Kabupaten Gorontalo mengalami KLB DBD di Kecamatan Limboto, kemudian pada tahun 2013- 2016 terdapat 9 Kecamatan yang mengalami KLB DBD yakni Kecamatan Telaga, Telaga Jaya, Telaga Biru, Limboto Barat, Tilango, Tibawa, Bilato dan Tabongo yang ditandai oleh peningkatan kasus pada setiap tahun di Wilayah bagian Timur Kabupaten Gorontalo tepatnya berada di area Kawasan Danau Limboto. jika diverivikasi menggunakan data curah hujan, Kejadian DBD di Kabupaten Gorontalo pada tahun 2011 hingga tahun 2015 tidak dipengaruhi oleh jumlah curah hujan akan tetapi berbeda dengan kejadian DBD pada tahun 2016 yang justru dipengaruhi oleh jumlah curah hujan yang tinggi.
CITATION STYLE
Melangi, M., Koto, A. G., & Taslim, I. (2018). ANALISIS SPASIO-TEMPORAL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN GORONTALO (Spatio-Temporal Analysis of Dengue Health Fever (DBD) In Gorontalo District). JURNAL SAINS INFORMASI GEOGRAFIS, 1(1), 17. https://doi.org/10.31314/jsig.v1i1.89
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.