Indonesia yang berada pada wilayah pertemuan Samudera Pasifik dan Samudera India sangat terpengaruh oleh dinamika iklim dan cuaca yang disebabkan oleh adanya ENSO dan IOD. Pengaruh ENSO dan IOD terhadap produksi garam di Indonesia masih belum banyak dikaji. Tulisan ini merupakan kajian literature yang menyandingkan data ENSO dan DOI dengan curah hujan dan produksi garam. Kejadian El Nino kuat bersamaan dengan IOD positif mengakibatkan musim kemarau panjang sehingga panen garam berlangsung lebih lama dan meningkat kuantitasnya, seperti yang terjadi pada tahun 1997 dan 2015. Sebaliknya kejadian La Nina bersamaan dengan IOD negative mengakibatkan musim kemarau basah sehingga terjadi gagal panen garam, sebagaimana yang terjadi pada 2010 dan 2016. Jika terjadi El Nino sangat kuat bersamaan dengan IOD positif, maka perlu diwaspadai ketika terjadi kecenderungan berubah menjadi La Nina secara drastis apalagi bersamaan dengan fase IOD negative di tahun berikutnya. Pemahaman terhadap pola siklus ENSO dan IOD dapat menjadi upaya mitigasi dari risiko gagal panen garam serta menjadi dasar bagi pengambil kebijakan untuk menjaga sufficiency stok garam dalam periode tertentu.
CITATION STYLE
Bramawanto, R., & Abida, R. F. (2017). TINJAUAN ASPEK KLIMATOLOGI (ENSO DAN IOD) DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKSI GARAM INDONESIA. Jurnal Kelautan Nasional, 12(2), 91. https://doi.org/10.15578/jkn.v12i2.6061
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.