Daya dukung tanah dasar pada konstruksi sebuah jalan merupakan salah satu faktor utama yang sangat berperan dalam menentukan kestabilan (kekuatan) dari kostruksi jalan tersebut. Nilai daya dukung tanah dasar sangat dipengaruhi dan ditentukan dari nilai CBR pada tanah tersebut. Nilai daya dukung tanah dasar diperoleh melalui Grafik kolerasi DDT dan CBR. Semakin besar nilai CBR tanah dasar pada sebuah konstruksi jalan semakin besar pula Nilai daya dukung tanah dari jalan tersebut. Indek tebal perkerasan merupakan sebuah nilai yang berperan (berfungsi) untuk menentukan tebal dari masing-masing lapis perkerasan. Indek tebal perkerasan diperoleh melalui hubungan antara nilai daya dukung tanah (DDT), Lintas Ekivalen Rencana (LER) dan faktor regional (FR). Nilai tersebut didapat melalui nomogram yang telah disediakan dalam Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan metode analisa komponen Bina marga. Penelitian ini bertujuan ingin melihat hubungan antara nilai daya dukung tanah dengan indek tebal perkerasan jalan dengan menggunakan metode bina marga. Dari hasil analisis didapat nilai perbandingan dari masing-masing nilai yang telah ditentukan melalui bacaan grafik hubungan antara nilai DDT dan ITP. Dari bacaan grafik dapat dikatakan bahwa semakin kecil nilai daya dukung tanah maka semakin besar nilai indek tebal perkerasakan yang di hasilkan. Jalan merupakan prasarana untuk pergerakan arus lalu lintas yang memberikan pelayanan terhadap perpindahan kendaraan dari satu tempat ke tempat lain dengan waktu yang sesingkat mungkin sehingga perlu mengevaluasi kondisi pada ruas jalan. Penelitian ini menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, hasil volume lalulintas dalam interval satu jam untuk jalan merdeka Barat selama empat hari pengamatan didapat dari gafik fluktasi jam-jam puncak pada hari minggu adalah jam sibuk siang 13.15-14.15 WIB, dengan volume 1109 smp/jam terendah. Dan volume tertinggi adalah 2119 smp/jam pada hari Kamis dan jam sibuk sore 16.45- 17.45 Wib. Dari hasil survey kecepatan diperoleh data untuk tiap jam puncak pagi, siang dan sore masih di bawah 57km/jam menurut MKJI 1997. Hasil penelitian yang didapat pada jalan Merdeka Barat diperoleh tingkat pelayanan derajat kejenuhan lebih kecil dari 0.75, tingkat pelayanan B dan C artinya arus dalam kondisi stabil tetapi kecepatan mulai terbatas. Kata kunci: volume, kecepatan, kapasitas dan derajat kejenuhan
CITATION STYLE
Widari, L. A. (2016). EVALUASI TINGKAT PELAYANAN JALAN PADA ALIRAN LALU LINTAS KOTA LHOKSEUMAWE. Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil, 4(1). https://doi.org/10.29103/tj.v4i1.33
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.