Tujuan dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) ini adalah untuk memberdayakan masyarakat, khususnya kader Tuberkulosis (TB). Dengan program ini diaharapkan agar kader TB mampu mendampingi pasien TB serta mengidentifikasi masyarakat suspek TB agar mereka mau memeriksakan diri ke Puskesmas dan menjalani pengobatan hingga sembuh. Waktu pengobatan yang lama, keengganan penderita TB untuk memeriksakan diri, ditambah dengan rasa takut akan didiagnosis sebagai penderita COVID menjadi beberapa alasan yang menyababkan banyak penderita dan suspek TB di Kabupaten Sumenep tidak tertangani dengan baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menangani permasalah TB adalah dengan memberikan pendamping pada penderita TB, yang dalam kasus ini adalah dengan memberdayakan kader TB. Selain memberikan pendampingan pada penderita TB yang sudah terkonfirmasi kondisinya, kader juga berperan penting dalam mengidentifikasi mayarakat yang dicurigai menderita TB. Setelah berhasil mengidentifiaksi suspek TB, kader perlu untuk mendorong agar mereka mau memeriksakan diri dan menjalani pengobatan. Melalui kegiatan pengmas ini kader diberikan materi dan dilatih melalui simulasi agar dapat memberikan pendampingan dengan baik. Pemberian materi diharapkan mampu memberi penyegaran dan menambah pengetahuan kader mengenai TB. Simulasi dilakukan agar kader dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan pendampingan. Selain itu, diharapkan kegiatan ini dapat mendukung program pemerintah dalam upaya memberantas penyakit TB di Indonesia.
CITATION STYLE
Sensusiati, A., Rosyid, A., & Puspitasari, A. (2022). PENGUATAN KADER TUBERKULOSIS PUSKESMAS GULUK-GULUK KEBUPATEN SUMENEP. Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(1), 107–111. https://doi.org/10.26740/abdi.v8i1.15121
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.