Tracer Study bertujuan untuk mendapatkan data lulusan, kesesuaian pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, transisi bekerja. Kegiatan ini dilakukan sebagai bukti tanggung jawab perguruan tinggi terhadap lulusan. Metode yang digunakan dalam studi pelacakan terdiri dari empat tahap: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) analisis dan fase (4) evaluasi hasil. Tahap persiapan memperbarui data lulusan, pengembangan kuesioner, penyusunan dan traning surveyor undangan. Tahap implementasi terdiri dari penyebaran undangan, monitoring dan reminder. Tahap analisis adalah proses menganalisis dan rekapitulasi kuesioner. Sementara tahap evaluasi adalah tahap pelaporan dan evaluasi program secara keseluruhan. Melalui metode ini diharapkan semua lulusan dapat terlacak. Problem dalam studi tracer di Universitas XYZ meliputi pengumpulan data lulusan yang diperoleh dari buku-buku wisuda sehingga datanya kurang akurat, nomor telepon banyak yang tidak dapat dihubungi atau tidak aktif, metode wawancara yaitu metode pengisisan kuesioner melalui telpon sangat efektif tetapi terkendala masalah waktu responden, total responden masih dibawah target yang diharapkan, hal ini karena proses yang kurang menarik dan lamanya waktu dalam proses pengisian kuesioner serta disebabkan karena data yang kurang valid.
CITATION STYLE
Arifin, M., & Muzid, S. (2018). Analisa Tracer Study pada Universitas XYZ. Jurnal Disprotek, 9(2), 69–73. https://doi.org/10.34001/jdpt.v9i2.799
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.