Usaha kerupuk tapioka Pak Rasianto di Kecamatan Jorong merupakan usaha mikro yang perlu dinilai kelayakan usahanya karena usaha perlu berkembang didukung oleh lokasi yang strategis yang dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan serta peraturan dan kebijakan pemerintah untuk mendukung pembangunan usaha kecil di Indonesia. Oleh karena itu, analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan meminimalkan hambatan yang muncul di kemudian hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis harga pokok produksi (HPP) dan kelayakan industri rumah tangga UKT Jorong. Metode yang digunakan dalam penentuan harga pokok produksi adalah metode full costing dan untuk analisis kelayakan usaha menggunakan metode perhitungan Break Even Point (BEP), Revenue Cost Ratio (R/C), Payback Period (PBP), dan Net Present Value (NPV). Hasil perhitungan HPP untuk produk kerupuk mentah adalah Rp. 29.846/kg dimana nilai ini lebih tinggi dari harga jual dan untuk produk kerupuk matang Rp. 1.261 / bungkus. Hasil analisis kelayakan unit BEP dan nilai BEP rupiah negatif untuk produk kerupuk mentah, untuk produk kerupuk matang BEP Unit 544 bungkus dan BEP Rp 883.333. Nilai R/C ratio sebesar 0,94, PBP dalam 3,8 tahun dan NPV sebesar Rp28.939.232. Berdasarkan hasil analisis dikatakan layak berdasarkan metode PBP dan NPV. Dan tidak layak berdasarkan Metode R/C ratio dan BEP kerupuk mentah adalah negatif.
CITATION STYLE
Utami, F. N. A., Amalia, R. R., & Ningsih, Y. (2021). Analisis Kelayakan Usaha Kerupuk Tapioka Pak Rasianto di Kecamatan Jorong. Jurnal Teknologi Agro-Industri, 8(2), 154–164. https://doi.org/10.34128/jtai.v8i2.147
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.