Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Hipertensi harus mendapatkan perhatian khusus mengingat dampak yang ditimbulkan baik jangka pendek maupun jangka panjang, salah satunya dengan pemberian terapi farmakologis secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola penggunaan obat pada pasien hipertensi. Penelitian ini adalah penelitian observasional retrospektif dengan mengamati pola penggunaan obat pada pasien hipertensi dengan atau tanpa penyakit penyerta. Sampel penelitian adalah e-resep pasien hipertensi rawat jalan Poli Jantung di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya (RSUA) periode Maret 2021, dengan teknik pengambilan sampel dengan metode time limitted sampling. Hasil dari penelitian ini adalah obat antihipertensi yang paling banyak diberikan adalah obat golongan beta bloker (29,66%), ARB (27,51%), CCB (26,17%), antagonis aldosteron (6,72%), dan loop diuretic (5,78%), ACEi (3,98%) dan Central α2 Agonist (0,14%). Antihipertensi digunakan secara tunggal maupun kombinasi. Pada pasien hipertensi yang memiliki penyakit penyerta akan diresepkan obat selain antihipertensi untuk terapi penyakit penyertanya, obat non-antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah antihiperlipidemia statin (45,1%), antiagregasi platelet (19,1%) dan antiangina (13,8%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Antihipertensi digunakan secara tunggal dan kombinasi hingga 5 kombinasi antihipertensi, dengan kombinasi terbanyak 3 obat pada 45 % pasien.
CITATION STYLE
Bulqiah, A., Suprapti, B., Ardiana, S. muti, Alsagaff, M. Y., & Suharjono. (2023). Penggunaan Obat Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan. Window of Health : Jurnal Kesehatan, 119–130. https://doi.org/10.33096/woh.vi.66
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.