Penelitian tanggapan pertumbuhan dan hasil mentimun (Cucumis sativus L.) terhadap umur pangkas dan pemberian mulsa di lahan pasir pantai ini dilaksanakan di lahan pasir pantai Samas, tepatnya di Patihan, Gadingsari, Sanden, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak pada ketinggian 2 hingga 10 m di atas permukaan laut, sebagian wilayahnya sendiri berbatasan langsung dengan pesisir selama bulan Mei hingga Juli 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur pangkas dan pemberian mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun. Rancangan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi faktorial 2x4 dengan 3 blok sebagai ulangan. Faktor utama adalah pemulsaan, yaitu dimulsa dan tidak dimulsa, dengan anak faktor berupa umur pangkas pucuk yaitu tanpa dipangkas, dipangkas 14 hst, dipangkas 21 hst, dan dipangkas 28 hst. Data yang didapat kemudian diolah dengan anova, kemudian perbedaannya diuji lanjut dengan Tukey pada signfikansi 5%. Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada interaksi antara pengaruh pemulsaan dan umur pangkas pucuk. Perlakuan pemulsaan memberikan nilai yang lebih tinggi pada parameter volume akar dan jumlah daun yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi perlakuan pemulsaan. Perlakuan umur pangkas hanya memberikan pengaruh terhadap panjang tanaman yang lebih pendek pada perlakuan umur pangkas 21 dan 28 hst. Dengan demikian, petani dapat melakukan pemangkasan pada umur 28 hst untuk mendapatkan tanaman mentimun yang lebih pendek.
CITATION STYLE
Rahmah, I. N., & Kastono, D. (2020). Tanggapan Pertumbuhan dan Hasil Mentimun ( Cucumis sativus L.) terhadap Pemberian Mulsa dan Umur Pangkas Batang Utama di Lahan Pasir Pantai. Vegetalika, 9(4), 525. https://doi.org/10.22146/veg.54412
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.