Latar belakang: Stunting diperkirakan berkontribusi sebesar 15–17% terhadap kematian pada anak balita. Terpilihnya Kabupaten Banyumas menjadi 100 kabupaten/kota prioritas intervensi stunting pada tahun 2018 membuat Pemerintah Kabupaten Banyumas melakukan berbagai strategi dan upaya dalam mengoptimalkan program-program dari berbagai sektor untuk satu tujuan utama yaitu fokus pada pencegahan dan penurunan stunting. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program atau kegiatan apa saja yang telah diimplementasikan oleh pemerintah Kabupaten Banyumas pada intervensi gizi sensitif dalam menurunkan angka stunting. Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif berupa data deskriptif dalam kata-kata tertulis ataupun lisan yang diperoleh dari wawancara mendalam (indepth interview) informan utama dan informan triangulasi. Hasil: Semua program/kegiatan telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas sesuai dengan kebijakan penanggulangan stunting baik pada intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Namun pada pelaksanaannya masih banyak ditemukan kendala-kendala selama proses implementasi. Kesimpulan: Implementasi penurunan stunting di Kabupaten Banyumas sudah berjalan cukup baik, hal ini terlihat dari turunnya prevalensi stunting dari 32,02% menjadi 16,6% pada tahun 2022. Intervensi gizi sensitif berkontribusi sangat besar dalam penurunan stunting karena semua OPD dan RS juga ikut terlibat dalam penanggulangan stunting.
CITATION STYLE
Devi Sari, Sri Achadi Nugraheni, & Mohammad Zen Rahfiludin. (2023). Intervensi Gizi Sensitif dalam Penurunan Stunting : Studi Kualitatif. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(9), 1878–1886. https://doi.org/10.56338/mppki.v6i9.3798
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.