The worship of ancestral spirits is still practiced by several community groups, including residents in the Kangaroo village who still worship Marapu. Therefore it is necessary to apply proper evangelism to produce repentance, including using contextual evangelism methods. The purpose of this study is to discuss contextual evangelism methods for Marapu adherents in Sumba. This study used a qualitative method that collected data through interviews with 3 servants of God who had evangelized in the village of Kangaroo, Southwest Sumba Regency. The data that has been collected is then analyzed reductively by presenting the results that there are forms of contextual evangelism methods for the Marapu adherents in Kangaroo Village, including: evangelism using the method of building relationships (good relations), evangelism using the method of adaptation (adjustment), evangelism using the method of establishing communication (linguistics). The application of the contextual evangelism method turned out to have a big impact in producing the conversion of Marapu adherents to a person of faith in the Lord Jesus Christ. The application of contextual evangelism in Kangaruka village is quite effective because of the 62 Heads of Families who adhere to the Marapu sect, now there are 21 Heads of Families who have converted and embraced Christianity Penyembahan terhadap roh nenek moyang masih dipraktikkan oleh beberapa kelompok masyarakat, termasuk warga di kampung Kanguruka yang masih menyembah Marapu. Oleh karena itu perlu adanya penerapan penginjilan yang tepat untuk menghasilkan pertobatan, di antaranya menggunakan metode penginjilan kontekstual. Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas mengenai metode penginjilan kontekstual terhadap penganut Marapu di Sumba. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengumpulkan data melalui aktifitas wawancara terhadap 3 orang hamba Tuhan yang telah melakukan penginjilan di kampung Kanguruka, Kabupaten Sumba Barat Daya. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis secara reduktif dengan memaparkan hasil bahwa terdapat bentuk-bentuk metode penginjilan kontekstual terhadap masyarakat penganut Marapu di Kampung Kanguruka, antara lain: penginjilan dengan metode membangun relasi (hubungan baik), penginjilan dengan metode adaptasi (penyesuaian diri), penginjilan dengan metode menjalin komunikasi (linguistik). Penerapan metode penginjilan kontekstual tersebut ternyata memberi dampak yang besar dalam menghasilkan pertobatan dari orang-orang penganut Marapu menjadi pribadi yang beriman pada Tuhan Yesus Kristus. Penerapan penginjilan kontekstual di kampung Kanguruka cukup efektif karena dari 62 Kepala Keluarga penganut aliran Marapu, sekarang sudah ada 21 Kepala Keluarga yang mengalami pertobatan dan memeluk agama Kristen.
CITATION STYLE
Mawida. (2023). Metode Penginjilan Kontekstual Terhadap Penganut Marapu di Sumba. Jurnal Arrabona, 6(1), 15–33. https://doi.org/10.57058/juar.v6i1.95
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.