Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh budaya individual dan kolektif terhadap pembentukan perilaku komunikasi dan gaya komunikasi kepemimpinan Rektor Universitas Andalas (pengalaman komunikasi Werry Darta Taifur dan Tafdil Husni) dalam konteks rumah tangga, lingkungan dan organisasi dibantu dengan teori tindakan sosial dari Max Weber dan konsep gaya komunikasi Moss. Selain itu penelitian ingin melihat low context culture dan high context culture kedua rektor. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa budaya individual banyak berpengaruh dalam pembentukan perilaku komunikasi dibandingkan dengan budaya kolektif. Werry Darta Taifur dan Tafdil Husni menggunakan komunikasi langsung “low context culture” dalam berkomunikasi dengan keluarga, lingkungan dan organisasi. Namun pada beberapa persoalan juga menggunakan komunikasi tidak langsung “high context culture”. Semakin banyak nilai individualistik yang dipegang individu dan semakin mandiri dalam membangun konsep dirinya, maka semakin banyak menggunakan komunikasi langsung “low context culture”. Dalam rumah tangga gaya komunikasi yang digunakan Werry Darta Taifur adalah the controlling style dan the equalitarian style, Sedang Tafdil Husni memakai gaya komunikasi The controlling style, the equalitarian style dan The dynamic style. Pada konteks lingkungan gaya komunikasi Werry Darta Taifur dan Tafdil Husni hanya terlihat satu saja yaitu the equalitarian style. Pada konteks organisasi gaya komunikasi Werry Darta Taifur dan Tafdil Husni yakni the controlling style, the equalitarian, the structure style, the dynamic style dan the reliquinshing style.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Dunan, H., Arif, E., & Zetra, A. (2022). Gaya komunikasi kepemimpinan rektor universitas andalas; pengalaman komunikasi Werry Darta Taifur dan Tafdil Husni. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 7(3), 499. https://doi.org/10.29210/30032076000