Penelitian ini menjelaskan tentang asumsi dasar pada ilmu pengetahuan yang menjadi basis penelitian pendidikan islam. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asumsi dalam kajian filsafat ilmu tergolong ke dalam kelompok ontologi, yaitu bab yang membahas tentang hakikat yang ada. Untuk mengolah pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan (sains) perlu dilakukan penelitian dan eksperimen menggunakan metode ilmiah. Asumsi berperan sebagai dugaan atau andaian terhadap objek empiris untuk memperoleh pengetahuan, yang diperlukan sebagai arah atau landasan bagi kegiatan penelitian sebelum sesuatu yang diteliti tersebut terbukti kebenarannya. Penelitian merupakan alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang hasilnya akan menemukan teori-teori baru maupun induksi-konsultasi. Begitupun dalam mengembangkan ilmu pendidikan Islam perlu diadakan penelitian. Asumsi-asumsi dasar ilmu pengetahuan sebagai basis penelitian Islam bersumberkan dari empirisme, rasionalisme, intuisi, maupun wahyu. Penelitian pendidikan Islam mencakup penelitian terhadap pengetahuan filsafat pendidikan Islam, pengetahuan mistik Pendidikan Islam dan Ilmu Pendidikan Islam. Dari penelitian Ilmu Pendidikan Islam (sains yang empiris) itu akan mucul teori yang selanjutnya disesuaikan dengan ajaran Islam. Teori-teori itulah yang kelak disebut teori Ilmu Pendidikan Islam.
CITATION STYLE
Prasetyo, E. B., Natsir, N. F., & Haryanti, E. (2022). Asumsi Dasar pada Ilmu Pengetahuan yang menjadi Basis Penelitian Pendidikan Islam. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(2), 380–386. https://doi.org/10.54371/jiip.v5i2.435
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.