Advances in digital technology often have a negative impact on the quality of relationships between parents and children, especially adolescents in the family. The study aims to describe the responses of parents and adolescents in responding toward the digital divide in the javanese family structure. Theoretically, the digital divide is approached through Bourdieu's constructivism framework with the concept of digital capital as one of its derivatives. This study uses a quantitative descriptive approach. The survey of 225 parents and 225 adolescents in Kretek and Wonosobo sub-districts, in Wonosobo regency, was conducted using installed structured questionnaire in the Open Data Kit / ODK platform. Focus Group Discussion was conducted to further explore the survey findings. The results show that the digital divide in the family has fostered a culture of "solitude" for Z-generation adolescents who can "isolate" their parents who are not familiar with digital technology. Therefore, a collective-based approach is an option that can be considered to reduce the risk of the digital divide Keywords : Family, Digital Divide, Parents Adolescent, Java Abstrak Kemajuan teknologi digital seringkali membawa dampak negatif terhadap kualitas hubungan orang tua dengan anak khususnya anak remaja dalam keluarga. Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan respon orang tua dan anak remaja dalam menyikapi adanya kesenjangan digital pada struktur keluarga Jawa. Secara teoretis, kesenjangan digital (digital divide) didekati melalui kerangka konstruktivisme Bourdieu. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Survei terhadap 225 orang tua dan 225 anak remaja di Kecamatan Kretek dan Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo dilakukan dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang di-install dalam Open Data Kit/ODK platform. Focus Group Discussion/FGD dilakukan untuk mengeksplorasi lebih lanjut atas temuan hasil survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenjangan digital dalam keluarga telah menumbuhkan budaya “kesendirian” kaum remaja generasi Z atau generasi alpha yang serta merta dapat “menyendirikan” orang tua mereka yang kurang terbiasa dengan teknologi digital. Oleh karena itu, pendekatan berbasis kolektif menjadi opsi yang dapat dipertimbangkan untuk mereduksi risiko kesenjangan digital tersebut. Kata Kunci: Keluarga, Kesenjangan Digital, Orang Tua, Remaja, Jawa
CITATION STYLE
Lawang, R. M. Z., Meilani, N. L., Puteri, B. P. T., & Ekoriano, M. (2021). KESENJANGAN DIGITAL PADA KELUARGA JAWA DI KABUPATEN WONOSOBO. Jurnal Analisa Sosiologi, 10(2). https://doi.org/10.20961/jas.v10i2.50502
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.