Seiring dengan perkembangan zaman yang pesat tingkat kesadaran masyarakat Indonesia dalam memelihara kesehatan tubuh semakin meningkat. Dibuktikan dengan adanya permintaan masyarakat terhadap produk sabun mandi padat yang tidak hanya melindungi kulit dari ancaman bakteri dan virus tetapi juga memberi manfaat lebih bagi kesehatan kulit. Sehingga dibutuhkan inovasi dan perkembangan teknologi terhadap produksi sabun. Salah satu bentuk inovasi yang dilakukan adalah dengan menambahkan ekstrak sweet potato dalam proses pembuatan sabun mandi padat. Proses yang digunakan pada penelitian ini adalah saponifikasi dengan cold process, yaitu proses berlangsung tanpa melibatkan pemanasan. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh rasio minyak kelapa sawit, minyak kelapa (VCO) dan minyak zaitun serta konsentrasi NaOH terhadap karakteristik sweet potato soap, yaitu dengan rasio minyak sawit : minyak VCO : minyak zaitun adalah 10:20:20; 20:10:20;20:20:10 dan variasi konsentrasi larutan NaOH 20;30;40 % (b/v) terhadap volume air. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi NaOH yang digunakan akan meningkatkan nilai derajat keasaman (pH) dan nilai kadar alkali bebas. Kemudian semakin tinggi jumlah rasio minyak VCO dan minyak kelapa sawit terhadap minyak zaitun akan meningkatkan nilai pH dan kadar alkali bebas pada sabun mandi padat. Sabun mandi padat yang memenuhi SNI 3532:2016 didapatkan pada variasi konsentrasi NaOH 20% dengan komposisi minyak 20:10:20. Pada variabel tersebut dihasilkan nilai pH sabun 9 dan kadar alkali bebas 0,014%.
CITATION STYLE
Islamy, A. A. F., & Hendrawati, N. (2023). PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM HIDROKSIDA (NAOH) DALAM PROSES PEMBUATAN SWEET POTATO SOAP. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 8(4), 749–757. https://doi.org/10.33795/distilat.v8i4.419
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.