Pertanian tanaman pangan sangat tergantung musim, sejak masa pengolahan lahan hingga panen. Keterlambatan tanam karena kekurangan modal, akan mengakibatkan kegagalan panen atau produktivitas tanaman rendah. Lembaga keuangan mikro syariah, seperti BMT, menawarkan pembiayaan, salah satunya pembiayaan akad murabahah.Penerapan akad murabahah umumnya diikuti dengan angsuran pembayaran bulanan. Kondisi petani kebanyakan tidak memungkinkan mereka untuk memiliki penghasilan yang cukup untuk membayar angsuran pokok dengan rentang waktu bulanan. Sistem pengembalian pembiayaan dengan bayar pascapanen (yarnen) adalah alternatif pengembalian pokok pembiayaan. Penelitian ini menganalisis faktor yang memengaruhi petani dalam memilih sistem pembayaran margin bulanan dan yarnen pada pembiayaan akad murabahah pertanian padi di BMT As Salam, Kramat, Demak menggunakan regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan alasan memilih sistem pembayaran berpengaruh signifikan terhadap pilihan petani padi. Responden memiliki peluang lebih besar memilih yarnen karena sesuai kemampuan pembayaran. Efektivitas penerapan yarnenpada pengembalian pembiayaan akad murabahah pertanian padi diukur menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan penerapan yarnentersebut sudah efektif di seluruh tahapan pembiayaan dan memberi dampak positif pada usahatani anggota.
CITATION STYLE
Rodiana, N., Nuryartono, N., & El Ayyubi, S. (2014). Efektivitas Penerapan Bayar Pascapanen pada Pengembalian Pembiayaan Akad Murabahah Pertanian Padi di Baitul Maal wa Tamwil As Salam, Kramat, Demak. Al-Muzara’ah, 2(1), 17–38. https://doi.org/10.29244/jam.2.1.17-38
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.