Daun bunga lotus (Nelumbo nucifera) memiliki senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai minuman berkhasiat. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik fisikokimia daun bunga lotus sebagai minuman teh herbal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan menggunakan dua perlakuan yaitu formulasi P0 (100% daun lotus), P1 (70% daun lotus: 30% bunga lotus), P2 (40% daun lotus: 60% bunga lotus), dan perlakuan lama pelayuan yaitu H1 (lama pelayuan 8 jam) dan H2 (tanpa pelayuan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan formulasi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar abu larut dalam air, kadar abu tak larut asam, dan kadar ekstrak dalam air. Namun perlakuan lama pelayuan berpengaruh terhadap kadar abu dan kadar tanin. Kadar air teh daun bunga lotus berkisar 6.58%-9.02%, kadar abu berkisar 5.94%-6.68%, kadar abu larut dalam air berkisar 79.64%-81,93%, kadar abu tak larut asam berkisar 0.31%-0.63%, kadar ekstrak dalam air berkisar 22.15%-25.84% dan kadar tanin berkisar 6.87-12.04 mg TAE/g. Semua perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu larut dalam air kadar abu tak larut asam dan kadar ekstrak dalam air. kecuali kadar abu dan kadar tanin
CITATION STYLE
Ridhowati, S., Kriska, K., Rachmawati, S. H., Sari, D. I., & Lestari, S. (2024). PEMANFAATAN DAUN BUNGA LOTUS (Nelumbo nucifera) SEBAGAI MINUMAN HERBAL. Jurnal Perikanan Unram, 13(3), 825–836. https://doi.org/10.29303/jp.v13i3.623
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.