Tracer berfungsi sebagai alat petunjuk keberadaan Dokumen Rekam medis (DRM). Permasalah Mitra berdasarkan hasil wawancara yaitu kehilangan DRM pasien lama di Rak Filing, sehingga DRM dibuatkan baru padahal merupakan pasien lama dan penerapan sistem penomoran secara Unit. Dampak tidak ditemukannya Rekam Medis yaitu Riwayat atau catatan pengobatan pasien tidak berkesinambungan dan pemborosan kertas. Tujuan Pengabdian yaitu melakukan pendampingan pemanfaatan SIMPUS untuk mendesain Tracer. Metode yang digunakan yaitu difusi ipteks dengan menghasilkan desain tracer. Adapun kegiatan yang dilakukan mencakup identifikasi SIMPUS, Observasi pada map DRM dan Rak Filing, mendesain Tracer, Sosialisasi dan Simulasi tentang penggunaan Tracer. Hasil pendampingan desain tracer yaitu warna Merah, bahan plastik keras, Ukuran 28 x 15 cm sedangkan ukuran kantong plastik 11 x 7 cm dilebihkan 1 cm dari ukuran kartu cetak yaitu 10 x 6 cm,data isi Tracer diperoleh dari Cetak Kartu dari SIMPUS yang meliputi data Nama Pasien, Nama KK, Alamat dan Tanggal Lahir. Evaluasi kegiatan penerapan tracer tidak begitu efektif dikarenakan model penjajaran DRM dan desain rak, maka untuk kedepannya akan dilaksanakan pendampingan penerapan kode warna pada Map DRM untuk mengendalikan DRM .
CITATION STYLE
Harjanti, Noorlitasari, & Astri Sri Wariyanti. (2022). PENDAMPINGAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DALAM PEMBUATAN TRACER (PETUNJUK KELUAR). Indonesian Journal of Health Information Management Services, 2(2). https://doi.org/10.33560/ijhims.v2i2.45
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.