Pengembangan Ekowisata Berbasis Komunitas Pada Objek Wisata Puncak Kuda Sembrani Banjarasri Kulon Progo

Abstract

Yogyakarta sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia memiliki hampir seluruh potensi wisata baik yang berupa wisata alam maupun buatan. Objek-objek wisata tersebut dapat ditemukan di seluruh penjuru provinsi, termasuk di Kawasan Kulon Progo. Desa Banjarasri, Kalibawang merupakan salah satu daerah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata yang mampu menarik aktivitas pariwisata baik lokal maupun nasional. Karakter geografis yang didominasi oleh unsur alam berupa persawahan dan perbukitan menjadikan daerah ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi atraksi ekowisata. Salah satu objek wisata yang ada adalah Puncak Kuda Sembrani, yang menawarkan panorama berupa pemandangan hamparan sawah dengan latar belakang perbukitan yang indah, sejuk, dan menyegarkan mata. Namun diketahui bahwa potensi ini belum dikelola dengan baik sehingga kondisi saat ini dapat dikatakan kurang representatif sebagai sebuah objek wisata. Hal ini ditandai dengan jalur trekking yang sudah hampir tidak terlihat, dan beberapa fasilitas pendukung juga teridentifikasi dalam kondisi tidak layak. Program pengabdian ini bertujuan untuk mengembangkan kembali objek wisata Puncak Kuda Sembrani yang sudah terbengkalai selama beberapa waktu. Metode yang digunakan adalah pengembangan berbasis komunitas, dengan menggandeng tokoh setempat dan juga perwakilan dari kelompok pemerhati pariwisata yang ada di Desa Banjarasri. Bersama dengan masyarakat kemudian dirumuskan ide-ide yang dapat diaplikasikan untuk pengembangan objek wisata Kuda Sembrani seperti desain dan penataan jalur trekking, serta fasilitas pendukung yang dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung sekaligus memberikan pengalaman ekowisata yang berkesan. Melalui program ini diharapkan objek Puncak Kuda Sembrani akan kembali menjadi daya tarik wisatawan yang datang ke Desa Banjarasri.