Sabut kelapa merupakan salah satu material serat alam yang dapat digunakan sebagai serat alternatif dalam pembuatan campuran bahan atau komposit. Potensi serabut kelapa berpeluang besar untuk dikembangkan menjadi produk selain komposit yang dapat dikomersialkan, mengingat Indonesia memiliki bahan baku serabut kelapa yang melimpah. Dari produksi buah kelapa di Indonesia rata-rata 15,5 milyar butir/tahun, dapat diperoleh 1,8 juta ton serat sabut kelapa. Potensi ketersediaan bahan baku serabut kelapa yang jumlahnya cukup besar ini belum dimanfaatkan secara optimal untuk dikembangkan menjadi produk-produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengolah limbah sabut kelapa menjadi asap cair sebagai bahan pengawet kayu. Metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah mitra diberi pelatihan dan praktek sampai mahir cara mengolah limbah sabut kelapa menjadi asap cair sebagai bahan pengawet kayu. Kelompok tani kelapa di Kelurahan Desa Kamangta dapat melakukan cara pembuatan asap cair dari limbah sabut kelapa. Kelompok tani kelapa di Kelurahan Desa Kmangta memberi respon positif terhadap pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi asap cair sebagai salah satu sumber bahan pengawet kayu. Terjalin hubungan yang baik antara Lurah Desa Kamangta dengan pelaksana pengabdian masyarakat dan masyarakat kelompok tani kelapa di kelurahan Desa Kamangta.
CITATION STYLE
Anom, I. D. (2019). PEMBUATAN ASAP CAIR SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN PENGAWET KAYU PADA KELOMPOK TANI KELAPA DI DESA KAMANGTA KECAMATAN PINELENG. ABDIMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, 12(3). https://doi.org/10.36412/abdimas.v12i3.1068
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.