Kreasi Artistik Relief Cerita Sri Tanjung Candi Jabung dalam Keramik Teapot

  • Suciati D
  • Ponimin P
  • Sidyawati L
N/ACitations
Citations of this article
12Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract: This article is based on an interest in the values contained in the relief, namely honesty, loyalty, and responsibility. Moreover, ceramics are often found in everyday life and teapots are closely associated with the tea-drinking culture of Indonesia. The creation of this work also functions as a learning medium for students. The Jabung temple is often used as a historical learning site for local schools, but the relief of the temple is beginning to go obscure because of wear. Therefore, it is rather interesting to express the visual aesthetic aspect of the Sri Tanjung relief onto ceramic teapot media. To achieve such visualization, creative methods are required, namely the stages of excava­tion of the source of ideas, the concept of creation, the visualization process of works, the analysis of works/ descriptions and the decapitation. The study’s results are six teapot pottery works: three works on Patih Sidapaksa's theme killing Sri Tanjung namely fidelity (kesetiaan), honesty (kejujuran), and regret (penyesalan); and the other three are of Sri Tanjung theme riding on the back of a dolphin namely sacrifice, truth, and justice. The works were displayed at an art exhibition to get public appreciation. Keywords: relief; Sri Tanjung story; Jabung temple, ceramic Abstrak: Penciptaan karya keramik teapot Relief Sri Tanjung Candi Jabung dilatarbelakangi oleh keter­tarikan terhadap nilai-nilai yang terkandung pada relief tersebut, diantaranya nilai kejujuran, kesetiaan, dan tanggung jawab. Selain itu, keramik sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan teapot masih erat kaitannya dengan budaya minum teh di Indonesia.  Penciptaan karya ini juga berfungsi sebagai media pengenalan relief dan nilai-nilainya kepada khalayak khususnya pelajar. Hal tersebut meng­ingat Candi Jabung yang sering dijadikan tempat untuk pengenalan sejarah bagi sekolah-sekolah sekitar candi, akan tetapi relief candi tersebut mulai tidak jelas dikarenakan aus. Dari permasalahan tersebut aspek estetik visual pada relief Sri Tanjung menarik untuk diekspresi­kan pada media keramik teapot. Untuk mencapai hasil visualisasi tersebut diperlukan metode kreatif dalam meng­hasilkannya. Metode tersebut meliputi tahapan penggalian sumber ide, konsep pencip­taan, proses visualisasi karya, analisis karya/deskripsi karya dan penyimpulan. Dari penelitian ini dihasilkan enam karya keramik teapot, tiga karya dari tema Patih Sidapaksa mem­bunuh Sri Tanjung diantara­nya fidelity (kesetiaan), honesty (kejujuran), dan regret (penyesalan). Sedangkan tiga karya dari tema Sri Tanjung menaiki punggung seekor ikan lumba-lumba dianta­ranya adalah sacrifice (pengor­banan), truth (kebenaran), dan justice (keadilan). Hasil karya ter­sebut dipresentasikan melalui gelar karya untuk mendapatkan apresiasi dari publik. Kata kunci: relief; cerita Sri Tanjung; candi Jabung; keramik

Cite

CITATION STYLE

APA

Suciati, D. R., Ponimin, P., & Sidyawati, L. (2023). Kreasi Artistik Relief Cerita Sri Tanjung Candi Jabung dalam Keramik Teapot. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 2(11), 1584–1601. https://doi.org/10.17977/um064v2i112022p1584-1601

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free