Konstruksi sosial yang dibentuk Pandemi Covid-19 membuat aplikasi telemedicine di Indonesia semakin banyak jenisnya dan pengguna nya baik masyarakat umum sebagai pasien hingga dokter. Secara umum, aplikasi ini dibuat untuk memudahkan pelayanan kesehatan antara dokter dan pasien tanpa batas ruang dan waktu, mulai dari konsultasi jarak jauh hingga peresepan obat yang bisa dikirim ke rumah. Namun penelitian yang menggunakan Teori Social Construction of Technology (SCOT) menemukan data lebih spesifik dengan menggunakan salah satu komponen SCOT yakni Interpretative Flexibility. Penelitian sebelumnya mengambil sudut pandang interpretasi dari para pasien, namun penelitian ini mengambil sudut pandang para Dokter. Ditemukan bahwa Kelompok Relevan Dokter memaknai teknologi aplikasi telemedicine sebagai penunjang profesinya sebagai dokter, menambah jam praktik secara leluasa untuk menambah pendapatan, dan meningkatkan pelayanan kesehatan Indonesia secara cepat dan seluas-luasnya memanfaatkan keunggulan Media Baru. Hasil penelitian juga menunjukan hasil dari komponen-komponen teori SCOT lainnya yakni The Relevant Social Group, Closure & Stabilization, dan The Wider Context. Diketahui meski interpretasi dokter terhadap teknologi ini telah mencapai penutupan ( closure) namun masih perlu adanya perbaikan dari konteks yang lebih luas yakni segi ekonomi-politik agar maraknya jenis aplikasi yang sama, lalu banyaknya jumlah dokter, namun tidak sebanding dengan jumlah pasien sehingga membuat aplikasi telemedicine terancam ditinggalkan dokter.
CITATION STYLE
Putra, R. D., Wahid, U., & Cangara, H. (2022). KONSTRUKSI SOSIAL TEKNOLOGI MEDIA BARU APLIKASI TELEMEDICINE OLEH KELOMPOK RELEVAN DOKTER. JRK (Jurnal Riset Komunikasi), 13(2), 196. https://doi.org/10.31506/jrk.v13i2.16689
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.