Pondok pesantren selama ini menjadi salah satu arus balik pemikiran dalam merajut nilainilai moderasi dalam beragama, sehingga radikalisme agama mampu terhindarkan. Penelitan ini dilaksanakan di Pesanteren Lembaga Pendidikan Islam Pondok Karya Pembangunan (LPI-PKP) Manado, fokus masalah yang menjadi pembahasan adalah bagaimana gambaran pemikiran dan praktik moderasi beragama di pondok pesantren PKP yang menjadi sasaran penelitian. Metode pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian dan tidak lepas dari prinsip pengumpulan dan mengelolaan data yang dilakukan secara bersamaan selama proses penelitian di laksanakan. Wawancara dilakukan dengan sejumlah informan yang dianggap mengetahui betul dengan objek permasalahan, sedangkan observasi dilakukan sebagai penelusuran untuk mengamati kondisi objektif lingkungan pesantren dan kehidupan masyarakat sekitar secara langsung. Hasil penelitian ini menemukan bahwa sistem pendidikan terpadu seperti khalaqah dan klasik adalah sistem pendidikan yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan pendidikan di pesantren dan tidak berjalan sendirisendiri, seperti menyiapkan kader ulama yang mandiri, ikut bertanggungjawab atas kemendirian dan kemanjuan bangsa, serta mampu bersaing dan terampil dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang selama ini didapatkan di dunia pesantren. Pemahaman moderasi beragama di pesantren teraktualkan dalam bentuk komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan akomodatif terhadap kebudayaan lokal.
CITATION STYLE
Massoweang, A. K. (2020). Merajut Moderasi Beragama dari Tradisi Pesantren. PUSAKA, 8(2), 211–226. https://doi.org/10.31969/pusaka.v8i2.421
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.