Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam mulsa organik dan tebal mulsa terhadap iklim mikro pada tanah alfisol dengan indikator tanaman kacang tanah ( Arachis hypogaea L. Merr.), dilaksanakan di Jumantono Karanganyar, dengan tinggi tempat 180 m di atas permukaan laut, pada bulan Februari-April 2002. Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial dengan rancangan dasar kelompok lengkap (RAKL) yang terdiri atas 2 faktor dan 4 ulangan. Faktor I adalah perlakuan macam mulsa organik (M), terdiri dari 2 taraf yaitu pemberian mulsa organik: (M1) Jerami padi, (M2) Jerami kacang tanah. Faktor II adalah perlakuan tebal mulsa organik (T), terdiri dari 3 taraf yaitu pemberian tebal mulsa organik: (T1) 4-4,5 cm atau 4 ton/ha (0,4 kg/petak), (T2) 5 cm atau 6 ton/ha (0,6 kg/petak), 5,5-6 cm atau 8 ton/ha (0,8 kg/petak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan macam mulsa organik berpengaruh terhadap penurunan suhu tanah tetapi tidak berpengaruh pada penurunan suhu udara, serta tidak berpengaruh terhadap peningkatan kelembaban tanah, kelembaban udara, tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun. Perlakuan pemberian tebal mulsa tidak berpengaruh terhadap penurunan suhu tanah dan suhu udara serta tidak berpengaruh terhadap penurunan suhu tanah dan suhu udara serta tidak berpengaruh terhadap peningkatan kelembaban tanah, kelembaban udara, tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun. Interaksi perlakuan macam mulsa organik dan pemberian tebal mulsa tidak berpengaruh terhadap penurunan suhu tanah dan suhu udara, serta tidak berpengaruh terhadap peningkatan kelembaban tanah, kelembaban udara, tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun.
CITATION STYLE
Noorhadi, N. (2018). Kajian Macam dan Tebal Musa Organik terhadap Iklim Mikro pada Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L. Merr.) di Tanah Alfisol. Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture, 17(1), 1. https://doi.org/10.20961/carakatani.v17i1.20102
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.