Prevalensi penderita kanker payudara di Indonesia semakin meningkat. Kebanyakan penderita datang berobat setelah penyakitnya pada stadium lanjut, padahal keberadaan kanker bisa di deteksi secara dini, namun penderita jarang melakukannya, hal ini di sebabkan karena kurangnya pengetahuan wanita tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pemeriksaan payudara sendiri merupakan pemeriksaan yang sangat penting untuk mengetahui benjolan yang memungkinkan adanya kanker payudara oleh penderita sendiri, Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan sejak usia 20 tahun karena dapat menghindarkan wanita dari kanker payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswi tingkat III Akper Karya Bhakti Nusantara Magelang Tahun 2011 tentang Pemeriksaan SADARI. Artikel ilmiah ini menggunakan desain deskriptif yaitu mendeskripsikan tentang tingkat pengetahuan mahasiswi tentang SADARI. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Sampel penelitian 65 responden dan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Teknik pengolahan data menggunakan beberapa tahap, yaitu editing, coding, dan tabulating. Hasil penelitian dari 65 responden menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden yang mempunyai kategori baik yaitu tentang pengertian SADARI yaitu sebesar 97,7% dan langkah-langkah SADARI yaitu sebesar 80,4% sedangkan yang termasuk kategori cukup yaitu tujuan SADARI sebesar 75,4% dan waktu melakukan SADARI yaitu sebesar 66,2%. Hasil penelitian secara keseluruhan memiliki tingkat pengetahuan tentang SADARI yang baik. Hal ini disebabkan karena latar belakang pendidikan responden yaitu mahasiswi keperawatan yang telah mendapatkan informasi atau pengetahuan tentang SADARI.
CITATION STYLE
Marhamah, E., & Maryana, E. (2022). Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Tingkat III Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri. Jurnal Keperawatan Karya Bhakti, 8(1), 33–40. https://doi.org/10.56186/jkkb.101
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.