Noncommunicable Diseases (NCDs) merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia. Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko penyakit ini. Meskipun telah banyak penelitian yang menyelidiki tentang hubungan aktivitas fisik dan faktor risiko penyakit kardiovaskuler, hanya terdapat beberapa penelitian di Indonesia yang menelaah tentang peran aktivitas fisik dalam perkembangan penyakit kardiovaskuler. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang tingkat aktivitas fisik dan menyelidiki hubungannya dengan faktor risiko penyakit kardiovaskuler pada karyawan kantor di lingkungan Universitas Sebelas Maret (UNS). Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang, dengan jumlah sampel sebanyak 44 orang. Data level aktivitas fisik diperoleh dari International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Sedangkan faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskuler (gula darah, kolesterol, tekanan darah, lingkar pinggang, dan IMT) diukur dengan menggunakan alat ukur yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level aktivitas fisik karyawan berkategori Rendah sebesar 6.82%, Sedang sebesar 72.73%, dan Tinggi sebesar 20.45%. Berdasarkan uji Pearson Correlation, tekanan darah baik sistolik dan diastolik mempunyai hubungan yang signifikan dengan level aktivitas fisik. Tidak ada hubungan yang signifikan antara level aktivitas fisik dengan faktor risiko lainnya dalam penelitian ini. Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa level aktivitas fisik karyawan di lingkungan UNS adalah berkategori sedang, dan tekanan darah mempunyai hubungan yang signifikan dengan aktivitas fisik. Physical activity level and cardiovascular risk factors among university employees AbstractNoncommunicable Diseases (NCDs) are one of the leading deaths in the world. Insufficiency of physical activity (PA) escalate the risk of NCDs. Although the reports of the studies investigating the relationship between PA and cardiovascular risk factors are abundance, only a few studies in Indonesia examined the role of PA in the development of cardiovascular diseases. The aim of this study was to describe the level of PA and investigate the relationships between PA and cardiovascular risk factors among UNS employees. This was a cross sectional study with a sample of 44 university employees. PA level was assessed using IPAQ. Meanwhile cardiovascular risk factors such as plasma glucose, cholesterol, blood pressure, waist circumference, and BMI were measured using an appropriate tool for each measure. The results revealed that participants with low level of PA (6.82%), moderate category (72.73%), and high category (20.45%). Pearson Correlation analysis showed blood pressure both systolic and diastolic had a significant association with PA level. There was no a significant association between PA level and others cardiovascular risk factors in this research. Generally, this study exhibited the level of PA among UNS employees in the moderate category, and blood pressure had a significant association with PA.
CITATION STYLE
Ekawati, F. F., Rahayu, T. W., & Prasetyo, H. J. (2020). Level aktifitas fisik dan faktor risiko penyakit kardiovaskuler pada karyawan kantor di universitas. Jurnal Keolahragaan, 8(2). https://doi.org/10.21831/jk.v8i2.32541
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.