Asuhan keperawatan tidak hanya berfokus pada curing tapi juga caring. Sebagai tenaga kesehatan yang profesional seorang perawat dalam memberikan pelayanan harus berdasarkan fungsi holistik, mencakup semua aspek baik biologi, psikologis,sosiologi maupun spiritual. Dalam memberikan palayanan perawat yang caring perawat dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan klien baik dalam kondisi sehat, sakit, maupun kritis. klien kritis selain membutuhkan tindakan yang tepat dan cepat, juga tidak lepas dari kebutuhan caring dan aspek spritual, karena di kondisi kritis biasanya klien maupun keluarga berada dalam kondisi pasrah dan membutuhkan tindakan yang berbeda di bandingkan dengan klien yang berada dalam kondisi stabil. Keadaan kritis membutuhkan ketenangan batin dan kedekatan pada sang pencipta, baik bagi pasien maupun keluarga agar dapat melalui kondisi kritisnya dengan cara yang baik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi untuk menggali pengalaman perawat. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi pengalaman perawat dalam memberikan caring dan memenuhi kebutuhan spiritual pasien kritis. Partisipan dalam penelitian ini adalah 11 perawat yang bekerja di ruang ICU dengan pengalaman minimal 1 tahun di ICU. Data dianalisa menggunakan teknik collaizi dengan tujuh tahap sehingga menghasilkan empat tema penelitian yaitu: 1) melayani sepenuh hati,2) meningkatkan pemulihan pasien, 3) dampak terhadap perawat,4) harapan perawat terhadap pelayanan pasien kritis. Saran Penelitian ini diharapkan perawat selaku tim medis yang dekat dengan pasien dapat meningkatkan aspek caring dan pemenuhan aspek spiritual pasien kritis, begitu juga pihak rumah sakit agar dapat meningkatkan fasilitas agar asprek tersebut dapat optimal
CITATION STYLE
Husna, E. (2019). PENERAPAN CARING DAN SPRITUAL PERAWAT PADA PASIEN KRITIS DIRUANG ICU. Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan, 7(1). https://doi.org/10.20527/dk.v7i1.5614
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.