Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang menduduki peringkat atas sebagai penyebab kematian pada anak dan balita. Peranan antibiotik dalam menurunkan morbilitas dan mortilitas penyakit infeksi ini masih sangat dominan. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat mengakibatkan berkembangnya bakteri yang resisten terhadap antibiotik serta timbulnya toksisitas/efek samping obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji regimen dosis antibiotik yang diberikan pada pasien pneumonia anak dibandingkan dengan regimen dosis pada literatur resmi. Penelitian dilakukan dengan metode observasi deskriptif retrospektif menggunakan data rekam medik pasien pneumonia anak selama tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan adanya ketidaktepatan pada beberapa regimen dosis antibiotik, seperti ketidaktepatan dosis kloramfenikol (5%), meropenem (50%), eritromisin (100%), azitromisin (100%), seftazidim (100%) klindamisin (100%), ampisilin (100%) dan gentamisin (100%). Ketidaktepatan frekuensi pemberian (interval pemberian) ampisilin (50%), gentamisin (20%) sefotaksim (100%). Ketidaktepatan lama pemberian amoksisilin (44.45%), kloramfenikol (45%), gentamisin (70%), meropenem (33,34%), seftriakson (66,67%), ampisilin (50%), sefotaksim (100%). Sedangkan rute pemberian antibiotik sudah tepat 100%.
CITATION STYLE
Juwita, D. A., Arifin, H., & Yulianti, N. (2017). Kajian Deskriptif Retrospektif Regimen Dosis Antibiotik Pasien Pneumonia Anak di RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 3(2), 134. https://doi.org/10.29208/jsfk.2017.3.2.115
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.