Kurikulum merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakulikuler yang beragam dimana konten lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Dalam proses pembelajaran guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Di dalam kurikulum ini terdapat projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila. Dimana dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek ini tidak bertujuan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran. Inti dari kurikulum merdeka ini adalah merdeka belajar. Hal ini dikonsep agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Misalnya, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki minat yang berbeda, maka tolak ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama. Kemudian anak juga tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang tidak disukai sehingga akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila, fokus pada menteri esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi, dan fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdeferensi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal. Pada era pendidikan revolusi industri 4.0 sekarang ini lebih mengarah pada penekanan ilmu teknologi dengan penguatan pada muatan lokal, sehingga bagi para guru diera sekarang sangat dituntut agar bisa menguasai teknologi yang bertujuan untuk membantu proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang ditekankan lebih kepada kebeasan siswa memilih, melakukan dan memahami proses pembelajar tersebut. Sehingga semua pembelajaran era sekarang akan terus mengacu pada profil pelajar pancasila yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; Berkebhinekaan global; Bergotong royong; Mandiri; Bernalar kritis; serta kreatif. Hal ini menjadi dasar terbentuknnya kurikulum merdeka yang sudah mulai di terapkan di sekolah Penggerak dan akan disama ratakan kepada sekolah lainnya. Sekolah penggerak merupakan sekolah binaan untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
CITATION STYLE
Widiastari, N. L. P. D., & Yuliandewi, N. W. (2022). Penerapan Kurikulum Merdeka Pada Peserta Didik Kelas 7 dalam Mata Pelajaran Bahasa Bali di SMP Dharma Wiweka Denpasar. Dharma Sastra: Jurnal Penelitian Bahasa Dan Sastra Daerah, 2(2), 166–170. https://doi.org/10.25078/ds.v2i2.987
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.