Indonesia yang terdiri dari banyaknya pulau, kepulauan, serta provinsi, membuat negara ini memiliki berbagai macam budaya yang tentu saja berbeda satu dengan yang lainnya. Salah satu contohnya adalah Bali, yang terkenal dengan daerah wisatanya yang menarik serta budayanya yang sangat kental. Hingga saat ini, masyarakat di Bali masih memegang teguh kebudayaan mereka, khususnya bagi masyarakat Bali yang beragama Hindu. Ada banyak ritual keagamaan yang erat dengan budaya Bali yang saat ini masih dipegang teguh dan bahkan masih dilaksanakan oleh masyarakatnya. Salah satu contohya adalah ritual Otonan, yaitu perayaan hari kelahiran dalam adat Bali. Hal yang menarik dari Otonan ini adalah bahwa di era globalisasi seperti sekarang ini, saat masyarakat lebih mengadopsi budaya barat, ternyata masih ada masyarakat yang tetap memegang teguh budaya serta kewajiban agamanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotika dari Roland Barthes. Tujua dari penelitian ini adalah untuk menganalisis makna denotative, konotatif, serta mitos dan ideologi dalam ritual Otonan. Berdasarkan hasil penelitian, ditarik kesimpulan pemaknaan denotatif pada prosesi Mebyakaonan ritual Otonan yaitu berupa serangkaian kegiatan dalam Mebyakaonan ritual Otonan, di mana visual ditandai dengan gestur, pakaian, dan warna, verbal ditandai dengan doa-doa, dan audio ditandai dengan bunyi lonceng. Terdapat pemaknaan konotasi yang erat dengan ajaran agama Hindu seperti ajaran Tri Murti, Sad Ripu, makna air tirtha, dll, serta berbagai mitos dan ideologi seperti hierofani, ungkapan religius kolektif, religiusitas, serta agama sebagai sistem budaya. Kata
CITATION STYLE
Kusuma, P. K. N., & Nurhayati, I. K. (2019). ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA RITUAL OTONAN DI BALI. Jurnal Manajemen Komunikasi, 1(2), 195. https://doi.org/10.24198/jmk.v1i2.10519
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.