Sastra apokaliptik adalah jenis sastra naratif yang (i) mengisahkan wahyu yang dimediasi oleh makhluk dari dunia yang diterimakan kepada manusia; (ii) mengungkapkan suatu realitas transenden yang temporal; (iii) menyangkut bayangan eskatologis keselamatan. Ciri-ciri yang terdapat dalam sastra lisan Lereng Arjuna dalam wujud (i) pemahlawanan tokoh mitologis (Semar dan Dewi Sri) dan sosok cikal bakal, trindih ukir, atau babat alas desa setempat; (ii) implikasi gagasan apokaliptik di balik latar penamaan desa, latar penamaan situs-situs purbakala dan situs keramat alami; (iii) penamaan para-baureksa dalam mantra, yang diangkat atau terinspirasi dari penggalan, kutipan, atau sebagian kisah pewayangan, suluk, dan kitab suci; serta (iv) pengungkapan apokaliptik sebagai pemulihan stabilitas alam melalui tindakan pencegahan yang persuasif (melalui pemujaan mantra, laku ritual), bukan mengubah masa depan alam.
CITATION STYLE
Sukmawan, S. (2018). APOKALIPTISME SASTRA LISAN LERENG ARJUNA. Sirok Bastra, 2(2). https://doi.org/10.37671/sb.v2i2.43
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.