Kesulitan melakukan diagnosis penyakit ikan lele sangkuriang menjadi kendala bagi siswadan siswi Sekolah Menengah Kejuruan 1 Kademangan di Kabupaten Blitar. Seiring denganperkembangan jaman tentunya bertambah pula jenis penyakit yang menyerang pada ikan lelesangkuriang. Untuk mempermudah dalam proses diagnosis ikan penulis membuat sistem pakardiagnosis penyakit ikan lele sangkuriang dengan menerapkan dua metode, yaitu metode forwardchaining dan backward chaining. Analisis dilakukan dengan membandingkan metode forward chainingdan backward chaining. Analisis perbandingan metode mencakup tiga aspek yaitu kepuasan pengguna,kecepatan sistem dan keakurasian data. Untuk melakkan pengujian sistem penulis menggunakan aplikasiSPSS 16.0. Analisis dilakukan dengan menyebarkan kuesinoer kepada siswa dan guru dengan jumlah70 responden. Nilai dari kuesioner kemuadian di analisis menggunakan SPSS. Hasil analisis antarmetode forward chaining dan backward chaining adalah 59.328 dan untuk metode backward chainingadalah 55.385, artinya bahwa skor total tentang kepuasan pengguna kecepatan system dan keakurasiandata lebih tinggi dari pada skor total kepuasan pengguna kecepatan system dan keakurasian data padaMetode backward Chaining. Perbedaan rata-rata (mean difference) sebesar ( 59.328 - 55.385) 3.943.
CITATION STYLE
Kusuma, A. P., & Sari, M. (2019). PERBANDINGAN METODE FORWARD CHAINING DAN BACKWARD CHAINING PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT IKAN LELE SANGKURIANG. Antivirus : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika, 13(1), 59–71. https://doi.org/10.35457/antivirus.v13i1.727
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.