Latar belakang.Tuberkulosis (TB) adalah infeksi oportunistik yang sering menjadi ko-infeksi HIV. Diagnosis dan manajemen TB anak menimbulkan tantangan substansial dalam era epidemi HIV. Diagnosis TB pada anak semakin dipersulit oleh adanya ko-infeksi HIV. Tujuan penelitian.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik TB pada anak dengan infeksi HIV di RSAB Harapan Kita Jakarta. Metode.Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Data berasal dari rekam medis pasien HIVTB di RSAB Harapan Kita tahun 2002-2010. Kriteria inklusi adalah anak yang berumur 0-12 tahun, HIV positif dan menderita penyakit TB. Data meliputi faktor risiko infeksi dan sakit TB yaitu umur, parut BCG, kontak dengan penderita TB, status gizi, dan status imunitas HIV. Data lain yang dicatat yaitu gejala klinis HIV dan gejala klinis TB, pemeriksaan laboratorium, foto Rontgen toraks, pengobatan serta outcome.Hasil.Sebanyak 50 anak terdiagnosis infeksi HIV. Dua puluh tujuh anak (54%) menderita penyakit TB, dengan kelompok umur terbanyak usia 1-4 tahun (48%). Dari 27 anak TB-HIV, 20 anak mempunyai status imunitas supresi berat dan 18 anak kategori C. Dua puluh anak menderita TB paru, 3 anak TB milier, 2 anak limfadenitis TB, 1 anak TB diseminata, dan 1 anak perikarditis TB. Lima belas anak mendapat pengobatan TB secara lengkap, 4 anak meninggal dunia, dengan penyebab kematian 1 orang karena pneumonia berat tersangka PCP dan 3 orang tersangka sepsis.Kesimpulan.Diagnosis TB paru ditemukan sebesar 54% pada penderita HIV, sehingga skrining rutin TB harus menjadi bagian penting dari diagnostik hasil pemeriksaan HIV.
CITATION STYLE
Widyaningsih, R., Widhiani, A., & Citraresmi, E. (2016). Ko-Infeksi Tuberkulosis dan HIV pada Anak. Sari Pediatri, 13(1), 55. https://doi.org/10.14238/sp13.1.2011.55-61
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.