Covid-19 tidak hanya mengakibatkan masalah kelumpuhan kesehatan tetapi juga berdampak pada berbagai aspek kehidupan lainnya seperti aspek ekonomi, pendidikan, dan juga beberapa aspek lainnya. Pada rangka memulihkan perekonomian negara, pemerintah membuat banyak program kebijakan guna memulihkan kesejahteraan penduduknya. Program tersebut diantaranya ialah strategi berupa bantuan sosial atau (bansos), strategi ini berupa uang tunai dan nontunai. juga kebutuhan pangan lainnya, setelah berjalannya bantuan program tersebut ternyata dirasa tidak tepat sasaran. Kurang selektifnya pemerintah dalam pemilihan kriteria yang ada pada warga, warga beranggapan bahwa data pemerintah rancu dan tidak sesuai dengan kondisi real dilapangan. Pada kenyataannya bantuan sosial harus disampaikan dengan cepat serta menggunakan data tepat. Untuk mengatasinya maka dibuatlah sebuah sistem yang disebut “Sistem Pendukung Keputusan Bantuan Sosial” dengan memakai metode fuzzy dan proses analytical hierrarchy process (FAHP). Penelitian ini mengembangkan kriteria yang meliputi mata pencaharian, kondisi rumah, tanggungan, dan penghasilan. Penggabungan dua metode ini memberi solusi dan menghasilkan nilai akhir yang lebih baik, serta warga mana yang lebih berhak dan layak untuk menerima dana bantuan sosial ini, dengan rangking teratas berdasarkan kriteria dan data warga sebanyak 150 yang telah ditentukan, dan dengan begitu bantuan sosial dapat tersalurkan dengan lebih baik.
CITATION STYLE
Nugraha, R., & Gustian, D. (2022). Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Bantuan Sosial dengan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi Dan Komputer), 11(1), 87–92. https://doi.org/10.32736/sisfokom.v11i1.1357
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.