INTERNASIONALISME DALAM POLITIK ISLAM ABAD KE-20

  • Supratman F
N/ACitations
Citations of this article
13Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Sejak keruntuhan Imperium Ottoman pada 1923, politik Islam di berbagai negara Muslim kemudian mulai melepaskan diri dari ide Pan-Islamisme dan mendorong ide nasionalisme berdasarkan etnik dan bahasa. Kemudian tidak lama setelah itu, politik Islam pun menemukan ekspresi melalui internasionalisme pasca Perang Dunia II. Usaha mewujudkan persatuan (ukhuwah) seringkali dikendalikan oleh semangat internasionalisme melalui organisasi-organisasi internasional. Namun usaha ini pun seringkali dikesampingkan atas dasar kepentingan nasionalisme, politik domestik dan dinamika internal dari masing-masing negara Muslim. Artikel ini membahas mengenai bagaimana negara-negara mayoritas Muslim mengekspresikan politik Islam melalui ide internasionalisme. Artikel ini memanfaatkan pendekatan sejarah global dengan menganalisis interaksi dan koneksi antarnegara Muslim sepanjang abad ke-20. Melalui artikel ini penulis berargumen bahwa ekspresi politik Islam di dunia Muslim tidak dapat menjadi homogen hanya dengan semangat internasionalisme. Ide nasionalisme dan visi Dunia Ketiga walau bagaimanapun menjadi penentu bagi negara-negara Muslim dalam membangun hubungan internasional pada abad ke-20.

Cite

CITATION STYLE

APA

Supratman, F. R. (2022). INTERNASIONALISME DALAM POLITIK ISLAM ABAD KE-20. Tsaqofah Dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan Dan Sejarah Islam, 7(2), 189. https://doi.org/10.29300/ttjksi.v7i2.8060

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free