Indonesia termasuk negara dengan endemisitas sedang sampai tinggi untuk infeksi virus Hepatitis B (VHB). Prevalensi Hepatitis di Indonesia berdasarkan jenisnya Hepatitis B menduduki posisi pertama dengan presentase 21,8%. Penyakit Hepatitis ditandai dengan terjadinya peningkatan kadar SGOT dan SGPT di dalam darah karena hati merupakan salah satu organ tubuh yang banyak mengandung enzim transaminase yaitu SGOT dan SGPT. Kegagalan hati merupakan penyebab penurunan trombopoietin yang mengarah ke trombositopenia. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh studi literatur gambaran jumlah trombosit dengan kadar SGOT dan SGPT pada penderita Hepatitis B. Berdasarkan studi literatur diketahui bahwa laki – laki lebih beresiko terinfeksi Hepatitis B dibanding perempuan (100%). Usia 30 - 65 tahun lebih beresiko mengalami Hepatitis, hal ini karena penularan dapat melalui hubungan seksual dan usia lansia mulai terjadi penurunan daya tubuh sehingga mudah terinfeksi virus. Berdasarkan 4 jurnal yang ditelaah didapatkan hasil jumlah trombosit mengalami penurunan hal ini disebabkan karena adanya gangguan produksi trombopoietin di organ hati merupakan unsur pembentukan trombosit, juga menjadi penyebab trombositopenia. Sedangkan kadar SGOT dan SGPT mengalami peningkatan karena hati mengalami peradangan yang disebabkan oleh infeksi virus maka enzim SGOT dan SGPT akan terlepas dan masuk ke dalam peredaran darah. Kesimpulan dari penulisan ini adalah penderita Hepatitis B lebih banyak laki – laki (100%) dibandingkan perempuan dengan usia 30 – 65 tahun, mengalami penurunan jumlah trombosit dan peningkatan pada kadar SGOT dan SGPT. Kata kunci : Trombosit, SGOT, SGPT, Hepatitis B.
CITATION STYLE
Geni, L., & Yahya, E. M. (2022). Gambaran Jumlah Trombosit dengan Kadar SGOT dan SGPT Pada Penderita Hepatitis B. Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan, 8(1), 30–38. https://doi.org/10.37012/anakes.v8i1.707
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.