Penyakit Hepatitis C adalah penyakit yang sering menyebabkan pembengkakan hati dan dapat menimbulkann komplikasi .Hepatitis C menjadi masalah kedua dunia setelah penyakit Hepatitis B. Indonesia menempati peringkat ketiga dunia untuk penderita Hepatitis terbanyak dengan jumlah penderita diperkirakan sebanyak 30 juta orang yang mengidap penyakit Hepatitis B dan Hepatitis C. Penyebaran Hepatitis C dapat melalui transfusi darah dari pendonor dengan Hepatitis C reaktif. Di UTD PMI Kabupaten Bantul masih terdapat kasus infeksi Hepatitis C pada pendonor tahun 2019-2020. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi Hepatitis C tahun 2019-2020. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan teknik total sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah semua data pendonor darah di UTD PMI Kabupaten Bantul tahun 2019-2020 sejumlah 16.727. Sampel yang digunakan adalah pendonor darah dengan Hepatitis C reaktif tahun 2019 sampai 2020 sebayak 26 pendonor. Pemeriksaan laboratorium berupa skrining Hepatitis C dilakukan menggunakan metode CLIA (Chemiluminescence Immunoassay). Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa prevalensi Hepatitis C pada pendonor darah di UTD PMI Kabupaten Bantul tahun 2019 -2020 sebesar 0,15% .prevalensi pada tahun 2019 sebesar 12 (0,14%) dan pada tahun 2020 sebesar 14 (0,16%). Prosentase Hepatitis C pada pendonor darah laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Pada tahun 2019 sebesar 11 (91,66%) dan tahun 2020 sebesar 11 (78,6%). Prevalensi Hepatitis C pada pendonor darah tertinggi adalah pada usia 24-44 tahun. pada tahun 2019 sebesar 8 (66,7%) dan pada tahun 2020 sebesar 12 (85,7%).
CITATION STYLE
Shinta. (2022). Prevalensi Hepatitis C ada Pendonor Darah Di UTD PMI Kabupaten Bantul Tahun 2019-2020. JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKA, 7(1), 54–64. https://doi.org/10.56727/bsm.v7i1.88
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.