Abstract. Computers are often used to support various jobs, Unisba Medical Faculty educational staff work using computers > 4 hours a day. Prolonged computer use can cause eye fatigue, eye pain, migraines, tired eyes, visual disturbances, and double vision, which are signs of computer vision syndrome. This is because computer screens release electromagnetic waves such as UV rays and X-rays which can damage eye function, causing Computer Vision Syndrome (CVS). The aim of this research is to determine the description of the incidence of CVS in educational staff at the Faculty of Medicine, Bandung Islamic University in 2023. The method used in this research is descriptive with a cross-sectional type. The data in this study was collected through a questionnaire containing the Computer Vision Syndrome Scale (CVSS) instrument which consists of 10 questions to 35 respondents who were selected using a total sampling technique based on inclusion and exclusion criteria. The data that has been obtained is then processed computerized to convert the data into information which sis then analyzed using univariate analysis. The results showed that 77.1% of educational staff experienced CVS symptoms, symptoms of computers vision syndrome, which were often experienced by respondents, namely asthenopia symptoms, namely tired eyes, 22 people (62.9%), oculars ssymptoms, namely dry eyes, 13 people (37.1%), visual symptoms, namely blurry or blurry vision. 10 people (28.6%), extraocular symptoms were back pain in 16 peosle (45.7%), while 22.9% of education staff did not experience CVS symptoms. Abstrak. Komputer sering digunakan untuk menunjang berbagai pekerjaan, pada Tenaga Kependidikan FK Unisba dalam bekerja dengan menggunakan komputer hampir > 4 jam dalam sehari. Dalam penggunaan komputer yang terlalu lama, dapat menyebabkan kelelahan mata, sakit mata, migrain, mata lelah, gangguan penglihatan, dan penglihatan ganda, yang merupakan tanda-tanda Computer Vision Syndrome. Hal ini disebabkan layar komputer yang melepaskan gelombang elektromagnetik seperti sinar UV dan sinar-X yang dapat merusak fungsi mata sehingga menyebabkan penyakit Computer Vision Syndrome (CVS). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian CVS pada tenaga kependidikan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tahun 2023. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis cross-sectional. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui kuisioner yang berisikan instrumen The Computer Vision Syndrome Scale (CVSS) yang terdiri dari 10 pertanyaan kepada 35 responden yang dipilih menggunakan teknik total sampling berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Data yang sudah di dapatkan kemudian diproses secara komputerisasi untuk mengubah data menjadi informasi yang kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasilnya terdapat 77.1% tenaga kependidikan yang mengalami gejala CVS gejala computer vision syndrome yang sering dialami oleh responden pada gejala astenopia yaitu mata lelah 22 orang (62.9%), gejala okuler yaitu mata kering 13 orang (37.1%), gejala visual yaitu pengelihatan kabur atau buram 10 orang (28.6%), gejala ekstraokuler yaitu nyeri punggung 16 orang (45.7%), sedangkan 22.9% tenaga kependidikan tidak mengalami gejala CVS.
CITATION STYLE
Rifky Reifaldin Anshary, Caecielia Makaginsar, & Bambang Setiohadji. (2024). Kejadian Computer Vision Syndrome pada Tenaga Kependidikan Fakultas Kedokteran UNISBA. Bandung Conference Series: Medical Science, 4(1), 667–674. https://doi.org/10.29313/bcsms.v4i1.11404
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.